UPACARA ADAT TIWAH DALAM KEHIDUPAN JEMAAT GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS (GKE) DESA BAJUH DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KRISTEN

YEREMIA, OKTAVIANUS (2023) UPACARA ADAT TIWAH DALAM KEHIDUPAN JEMAAT GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS (GKE) DESA BAJUH DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KRISTEN. Other thesis, Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung.

Full text not available from this repository.

Abstract

Upacara Adat Tiwah adalah suatu upacara penyembahan kepada Raying Hatalla maupun para arwah leluhur yang dipercayai memiliki kuasa untuk menyelamatkan. Upacara ini adalah upacara pemindahan tulang belulang seseorang yang telah meninggal dunia, dari dalam kuburan ke tempat yang dinamakan sandung (tempat berkumpulnya arwah para leluhur). Upacara Adat Tiwah dilakukan untuk mengantarkan arwah orang yang telah meninggal menuju Lewu Tatau (surga). Upacara ini merupakan sebuah tradisi budaya yang mengikat dan dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju yang telah diwariskan dari satu generasi kepada generasi selanjutnya. Upacara ini juga memiliki nilai-nilai kemasyarakatan yang sangat penting, yaitu: kesatuan, kemanusiaan dan keharmonisan dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat. Upacara tersebut masih dilakukan juga oleh jemaat GKE Desa Bajuh sehingga terjadi sinkretisme dan pluralisme di dalam kehidupan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi praktek Upacara Adat Tiwah dalam kehidupan jemaat GKE Desa Bajuh di Kalimantan Tengah agar jemaat tidak terus berada dalam praktek penyembahan yang salah, dimana di satu sisi mereka menyembah Allah yang benar, namun di sisi lain tetap melakukan penyembahan kepada arwah leluhur. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode kualitatif teologis. Kualitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada suatu pemahaman yang mendalam terhadap sebuah masalah, menggunakan metode kajian pustaka, observasi maupun wawancara. Kaitannya dengan kajian teologis adalah menganalisa pemahaman teologi yang terkandung dalam Upacara Adat Tiwah, selanjutnya dilakukan kajian dari sudut pandang teologi Kristen berdasarkan Alkitab. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa konsep teologis yang terdapat dalam Upacara Adat Tiwah tentang Allah, keselamatan dan manusia bertentangan dengan konsep teologi Kristen sehingga menimbulkan kekaburan dalam pemahaman. Sekalipun demikian terdapat juga nilai-nilai kemanusiaan yang dapat digunakan dalam Upacara Adat Tiwah. Solusi yang tepat untuk mengatasi kekaburan pemahaman tersebut, yaitu dengan melakukan pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa saran kepada para Gembala, penginjil dan setiap jemaat di desa Bajuh untuk mengatasi sinkretisme dan pluralisme dari Upacara Adat Tiwah dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang Alkitabiah. Kata Kunci: Upacara Adat Tiwah, Jemaat GKE Desa Bajuh, Teologi Kristen.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Upacara Adat Tiwah, Jemaat GKE Desa Bajuh, Teologi Kristen.
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Unnamed user with email info@sttsabdaagung.ac.id
Date Deposited: 12 Sep 2023 03:44
Last Modified: 12 Sep 2023 03:44
URI: http://repository.sttsabdaagung.ac.id/id/eprint/80

Actions (login required)

View Item View Item